Welcome --- Selamat Datang

Wanita Sudah Ditakdirkan Matre

Buat cowok, cewek matre itu sepertinya sebuah penyakit yang harus dibasmi. Seakan-akan kita akan mendapatkan surga kalau punya pasangan yang tidak matre. Banyak cowok yang mendambakan ceweknya ngga matre dan bisa menerima apa adanya.

Ada tidak sih cewek yang tidak matre?

Jawabannya singkat dan jelas, tidak ada tuh. Semua cewek terlahir dalam kondisi matre. Lalu apa sih matre itu sendiri? Menurut saya sih, matre itu kecenderungan terhadap harta. Wah, kalau gitu kita sebagai cowok bakal rugi terus dong karena ngga ada cewek yang ngga matre?

Semua itu tegantung dari kadar matrenya si cewek juga. Banyak cewek yang saya tanya, mereka selalu mengatakan bahwa matre itu untuk bertahan hidup. Pertama dengar jawaban itu saya juga sebal sendiri. Tapi setelah dipikir-pikir lagi ada benernya juga.

Cewek tercipta sebagai mahluk yang nantinya akan “menggantungkan” dirinya kepada cowokcewek bisa menghidupi dirinya sendiri (dengan bekerja misalnya), tetap saja si cewek berharap si cowok bisa memberikan penghidupan kepadanya. Tidak aneh malah kalau si cewek berpikiran, “Gaji gue untuk gue, tapi untuk keluarga harus dari suami dong” (suami). Walau si

Kondisi sudah ada sejak jaman baheula dan sampai akhir jaman nanti. Kenapa bisa? Ya karena emang diciptakan seperti itu.

Karena fitrahnya ini maka si cewek akan menyeleksi cowok-cowok yang bisa memenuhi kebutuhan itu. Makanya jangan heran kalau cewek sepertinya gampang tertarik dengan cowok yang lebih tajir.

Saya pernah bertanya ke mereka, “Ada dua cowok. Yang satu ganteng luar biasa tapi ekonominya standard-standard aja. Trus yang satunya lagi wajahnya cukup menarik, tapi ekonominya luar biasa. Kamu cenderung pilih yang mana?”

Kebanyakan dari cewek akan menjawab untuk memilih yang kedua. Kenapa? Well itu tadi, karena sifat dasar mereka untuk mencari cowok yang paling bisa memberikan “penghidupan” kepadanya. Sedangkan yang menjawab tidak, saya rasa cuman tidak ingin dibilang matre aja.

Trus bagimana dong?

Kita sebagai cowok juga harus fair dalam menyikapi ini. Kita selalu menuntut untuk bisa mendapatkan cewek yang cantik. Itu adalah fitrah cowok. Maka kita juga harus bisa memahami kalau cewek selalu mengharapkan cowok yang punya banyak uang.

Masak sih? Yup. Tapi ingat, tidak ada tuh yang sempurna. Baik kecantikan maupun harta. Biasanya ada embel-embelnya. Ada cowok yang banyak uang tapi malah playboy, ada cewek yang cantik tapi bloon. So ada aja kekurangannya.

Untuk menyikapinya gimana?

Pertama-tama kita sebagai cowok harus bisa menerima sifat dasar cewek dulu. Nabi Muhammad (saw) bilang, cewek itu tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Jika kamu mencoba meluruskannya dia akan patah, sedangkan bila kamu menerimanya kamu akan mendapatkan kebahagiaan.

Maksudnya?

Terimalah cewek dengan fitrahnya. Cewek itu suka bicara, cewek itu suka gosip, cewek itu mahluk perasaan, cewek itu suka marah tidak jelas kalau mau datang bulan, dan cewek itu matre.

Terima lah fitrahnya. Jangan berusaha merubah fitrah tersebut karena hanya berbuah kekecewaan. Kuncinya adalah gimana kita bisa menyikapinya.

Mengenai matre, kita cowok tinggal menyikapinya dengan cerdas. Matre adalah sifat dasar yang ada pada setiap perempuan dari manapun dia berasal. Tapi… kadarnya beda-beda. Nah di sini lah kita punya pilihan.

Apabila kita suka dengan seorang cewek, tetapkan hati dulu bahwa resiko “kematrean” akan kita hadapi. Setelah itu barulah kita bisa melakukan pendekatan. Nanti dalam penjajakan kita bisa menilai sejauh mana matrenya cewek ini.

Kalau ditolak? Ya itu resiko dong. Jangan karena ditolak trus melabeli si cewek “dia emang cewek matre” atau bilang “cewek daerah ini emang matre and belagu”. Bisa saja karena kita memang bukan tipe dia atau memang dia benar-benar tidak tertarik dengan kita.

Bersikaplah dewasa. Dengan kita mendekati seorang cewek, berarti kita harus berani menggambil resiko untuk ditolak. Itu udah satu paket. Kalau ditolak terus kita mengeneralisasikan cewek, berarti kita masih picik pikirannya.

Tidak dipungkiri bahwa ada cewek yang doyannya sama cowok yang punya banyak uang. Kalau ketemu yang seperti ini sih tinggalin saja. Secantik apapun dia, kalau memang kita ngga bisa memenuhi persyaratan dia ya sudah, jangan paksakan. Lapang dada saja.

Jadi kesimpulannya, matre adalah sifat semua cewek dengan kadar berbeda-beda. Kita sebagai cowok tinggal memilih cewek dengan kadar kematrean yang cocok dengan kondisi kita.

Kalau ada cewek cantik tapi kadar matrenya melebihi kemampuan diri kita, bahkan sampai bikin sakit hati maka tinggalkan dan cari yang lain saja. Carilah cewek cantik dengan kadar matre yang mau bertoleransi dengan kondisi dompet kita.

Cowok adalah makhluk perhitungan. Kalau sudah berkorban ini dan itu, inginnya si cewek juga mengerti bahwa kita udah keluar banyak untuk dia.

Tapi ingat, cewek juga punya perhitungan sendiri. Mereka akan mencari cowok yang bisa memberikan “masa depan” (terhindar dari kelaparan, bisa menyediakan kebutuhan dia untuk shopping, kosmetik, dll.– bisa memberikan kehidupan sebagai cewek).

Kalau kita belum punya banyak uang, berusahalah menjadi seorang cowok yang berpotensi untuk punya banyak uang.

Maksudnya?

Berusahalah memperbaiki keadaan ekonomi kita dengan bekerja, dan jangan muluk-muluk dalam menentukan cewek yang kita suka.

Jangan baru punya uang 1,000 tapi memaksakan diri untuk mendapatkan cewek yang standarnya 5,000. Ujung-ujungnya kita malah sakit hati.

Kalau baru bisa pake motor, carilah cewek-cewek cantik yang mau bermotor-motor ria dengan kita.

Realistis saja karena kesuksesan kita mendapatkan seorang cewek bukan dengan merubah mereka, tapi dengan memahami fitrahnya.

Berlapang dadalah, bersikap fair bahwa cewek juga punya kriteria sendiri dalam menerima seorang cowok, dan kita harus dewasa untuk menerima resiko yang ada, termasuk kalau ditolak.

source : www.adityafajar.com

(Rahasia) Pengakuan Cinta Seorang Wanita

"Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah tokoh romantis yang dapat melukis seperti Jack Dawson dalam Titanic, maka itu kami tidak pernah minta kalian melukis wajah kami dengan indah, paling tidak saat kami minta kalian menggambar wajah kami , gambarlah, meskipun hasil akhirnya akan seperti Jayko adik perempuan Giant dalam film Doraemon, tapi kami tahu, kalian berusaha.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan peramal seperti Dedi Corbuzier yang dapat menebak isi pikiran kami atau apa yang kami inginkan saat kami hanya terdiam dan memasang wajah bosan, tapi saat itu kami hanya ingin tau, sesabar apakah kalian menghadapi kami jika kami sedang sangat menyebalkan seperti itu, kami tidak minta kalian mampu menebak keinginan kami, setidaknya bersabarlah pada kami dengan terus bertanya "jadi sekarang maunya gimana?"

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah penyair sekaliber Kahlil Gibran atau yang mampu menceritakan kisah romantis seperti Shakespear, maka itu kami pun tidak meminta kalian mengirimi kami puisi cinta berisi kalimat angan-angan nan indah setiap hari atau setiap minggu, tapi setidaknya mengertilah bahwa setelah menonton film korea yang amat romantis itu, kami sangat berandai-andai kekasih kami dapat melakukan yang sama, meskipun isi puisi tersebut tidak sebagus kahlil Gibran, kami akan sangat senang –sungguh- jika kalian mengirimkannya dengan tulus dan niat. (bahkan meskipun ujungnya terdapat "hehe, aneh ya?", kami akan benar-benar melayang, tuan)

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah setampan Leonardo Dicaprio, tapi tolong mengertilah itu sama sekali bukan masalah bagi kami, saat kami memuja-muja pemuda seperti itu, itulah pujian dan pujaan, tapi hati kami sungguhnya telah terikat oleh kalian, tuan. Mungkin saat itu kami hanya ingin tau apa pendapat kalian jika kami jatuh cinta pada orang lain, semacam mengukur tingkat kecemburuan kalian.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah semenakjubkan John Nash atau sebrillian Isaac Newton, namun kami sebenarnya sangat menghargai bantuan kecil dari kalian meskipun hanya membantu mencarikan artikel dari internet, kami ingin menunjukkan pada kalian bahwa kalian lebih kami percayakan daripada Newton atau Galileo.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah segagah Achilles pada film Troy, maka itu kami tidak pernah minta kalian mengikuti program peng six-pack an tubuh atau kontes L-men. Namun dengan kalian berhenti dan tidak pernah merokok, kami sangat akan memilih kalian dari Achilles manapun. Menyuruh kalian berhenti merokok adalah untuk meyakinkan diri kami bahwa kalian lebih gagah dari Achilles (karena tentu kalian akan kalah beradu pedang dengan Achilles bukan?).

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan Pangeran dengan kuda putih yang akan melawan naga demi kami, karena kami pun bukan putri tidurnya, dan maka dari itu kami tidak pernah minta kalian melawan preman pasar yang pernah menggoda kami waktu lalu, tapi setidaknya, mengertilah tanpa kami harus minta, saat hujan lebat datang dan dirumah sedang mati lampu dan ayah ibu belum datang, kami hanya dapat mengandalkan kalian, maka itu temani kami walau hanya dengan sms dan telepon, karena menurut kami, berbincang dengan kalian adalah melegakan, maka itu jangan trade off (tukar) keadaan seperti itu dengan Game PES 2010 terbaru kalian itu (sangat mengesalkan! )

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah bayi yang harus diingatkan hal ini dan itu setiap waktunya, tapi mengertilah bahwa kami sangat merisaukan anda, kenapa kami mengingatkan kalian makan atau sembahyang, itu karena tepat saat itu, kami baru saja hendak makan atau sembahyang, maka itu saat kalian bertanya kembali atau mengingatkan kembali, kami akan jawab "iya, bentar lagi nih"

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Romi Rafael yang pandai menyulap saputangan menjadi bunga, maka itu kami tidak pernah meminta hal hal semacam itu, namun mengertilah bahwa melihat bunga rose di pinggiran jalan itu menggoda hati kami, bahkan meski kami tidak suka bunga, pemberian kalian akan menjadi hal yang kami sukai, karena kami sebenarnya hanya sangat ingin menyimpan kalian saat itu, setelah malam kalian antar kami pulang, namun kami tahu kita harus berpisah saat itu.

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Mr. Bean yang dapat membuat kami tertawa terbahak saat sedang bosan, maka itu jangan coba-coba menjadi juru selamat untuk mencoba membuat kami tertawa saat itu, karena kami tau kalian tidak mampu sekocak Mr. Bean dan malah hanya akan memperkeruh suasana, yang kami inginkan saat itu hanyalah memastikan kalian ada disamping kami saat masa-masa sulit meski hanya dengan senyuman menenangkan.

Kami, para wanita juga tau kalian bukanlah pemuda seperti Edward Cullen yang akan segera datang dengan Volvo saat kami diganggu oleh preman jalanan, namun setidaknya, pastikan kami aman bersama kalian saat itu dengan tidak membawa kami pulang terlalu larut dan mengantarkan kami sampai depan pintu rumah dan bertemu ayah ibu, (jangan hanya sampai depan gang, hey, tuan!)

Kami, para wanita tau kalian tidak akan bisa seperti ibu kami yang dapat menghentikan tangisan kami, namun tolong mengerti, saat kami menangis dihadapanmu, kami bukan sedang ingin dihentikan tangisannya, justru kami sangat ingin kalian dihadapan kami menampung berapa banyak air mata yang kami punya, atau sekedar melihat apa reaksi kalian melihat kami yang –menurut kami- akan terlihat jelek saat menangis

Kami, para wanita tau juga sebenarnya, bahwa kalian tidak akan punya jawaban yang benar atas pertanyaan, "aku gendut ya?", kami sungguh tau, tapi saat itu kami hanya ingin tau, apa pendapat kalian tentang kami yang pagi tadi baru bercermin dan sedang merasa tidak secantik Kristen Stewart.

Kami tau, kalian adalah makhluk bodoh yang tidak peka dan terlalu lugu untuk percaya pada setiap hal yang kami katakan, tapi mengertilah bahwa saat kalian bertanya "baik-baik aja?" dan kami jawab "iya, aku baik-baik aja" itu adalah bahasa kami untuk menyatakan keadaan kami yang sedang tidak baik namun kami masih menganggap kalian adalah malaikat penyelamat yang mampu mengatasi ketidak-baik- baikan kami saat itu tanpa kami beritau, (tentu mestinya kalian sadari jika kami memang benar sedang baik-baik saja kami akan menambahkan perkataan seperti "iya aku baik-baik aja, malah tadi aku di kampus ketemu dengan dosen yang itu lho….*bla.bla. bla")

Iya, kami sepertinya tau apa yang kalian pikirkan tentang kami yang begitu merepotkan. Tapi begitulah kami, akan selalu merepotkan kalian, tuan. Hal ini bukan sesuatu yang kami banggakan, namun inilah bahasa kami untuk mempercayakan hati kami pada kalian, jika kalian bukanlah pemuda yang kami percayakan dan kami butuhkan, tentu saja yang kami repotkan dan persulitkan bukan kalian. Kami makhluk yang amat perasa dan gampang merasa "tidak enak". Kami enggan merepotkan "orang lain".

Jika kami merepotkan dan menyusahkan, berarti kami menganggap anda bukanlah orang lain, tuan.

Kami tidak senang bermain-main, tuan pemuda. Maka tolong jaga hati yang kami percayakan ini. Kami mungkin mudah berbesar hati atau "ge er", tapi sekali kami menaruh hati kami pada satu pemuda, butuh waktu yang lebih lama dari menemukan lampu bohlam untuk menghilangkannya (bukan melupakan).

Kami akan sulit menerima hati baru setelah itu, karena kami harus membiasakan diri lagi. Padahal kami sudah terbiasa dengan anda, terbiasa melakukan semuanya dengan anda. Maka tolong, mengertilah tuan. Karena kami, wanita sungguh sangat tau sebenarnya kalian, pemuda, dapat mengatasi semua tingkah kami yang merepotkan ini."